Pengetahuan mendasar dari materi Mengenal the Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), penggali ladang minyak dunia, bahwa setiap masyarakat negara wajib mempunyai kepahaman seputar materi ekonomi, hal ini dikarenakan dengan kemajuan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. wajib dicatat bahwa gaji lulusan ekonomi termasuk yang tertinggi dari disiplin apapun. Penelitian yang berbeda cenderung menemukan nilai gaji lulusan ekonomi cukup dibayar dengan bagus. Kemampuan ilmu ekonomi misalnya pengambilan keputusan: apa yang wajib dilakukan pemerintah untuk mengurangi defisit anggaran
Mengenal the Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), penggali ladang minyak dunia
Sejak lebih dari tujuh dekade terakhir, minyak bumi menjadi salah satu elemen penting dalam perekonomian global. Perannya sebagai bahan bakar untuk industri manufaktur, listrik, hingga transportasi, membuatnya menjadi ‘nyawa’ yang menyokong pertumbuhan ekonomi negara.
Terlebih lagi apabila melihat bahwa kebutuhan minyak bumi terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data, kebutuhan minyak mentah (crude oil) di 2016 diperkirakan berada diangka 94.2 juta barrel per hari, meningkat sebesar 1.2 juta barrel dari tahun sebelumnya (OPEC, Monthly Oil Market Report, 10 February 2016).
Sebagai catatan, beberapa tahun terakhir harga minyak mentah bergejolak tidak menentu, mulai dari kenaikan harga yang mencapai angka diatas US$ 100 per barrel (www.money.cnn.com, Oil prices surge above $106, gasoline tops $ 3.50, September 29, 2014), hingga penurunan harga yang drastis dibawah US$ 30 per barrel (www.bloomberg.com, Crude Falls Below $30 a Barrel for initially in 12 Years, January 13, 2016).
Gejolak harga minyak tersebut diatas di kenyataannya sangat berpengaruh terhadap stabilitas makroekonomi negara-negara di dunia. Hal ini menjadi indikator penting yang menunjukkan besarnya peran minyak dalam menentukan laju perekonomian.
Dalam kaitannya dengan minyak bumi, artikel ini akan mengulas mengenai salah satu organisasi multinasional yang terdiri dari negara-negara pengekspor minyak, yakni the Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
OPEC dibentuk di September 1960 saat gelaran Baghdad Conference, di Irak. Lima negara pendiri organisasi ini merupakan Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. setelah itu beberapa negara lain bergabung sebagai anggota, yakni Qatar, Indonesia, Libya, Uni Emirat Arab, Algeria, Angola, Ekuador (dalam status suspended), dan Nigeria (www.opec.org).
Latar belakang berdirinya OPEC didahului oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat saat itu, Dwight Eisenhower yang hendak membatasi kuota impor minyak mentah dari Venezuela dan Timur Tengah, serta mengutamakan industri minyak dari Kanada dan Meksiko. Keputusan inilah yang setelah itu mendasari keinginan negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Venezuela membentuk aliansi kerjasama yang setelah itu dikenal dengan nama OPEC.
Maksud awal pendirian OPEC merupakan untuk menjaga stabilitas harga minyak mentah dunia dengan Tips membatasi jumlah minyak mentah yang beredar di pasaran. Sebab negara anggota OPEC merupakan supplier minyak mentah, maka Bisa dikatakan bahwa organisasi ini menerapkan sistem kartel (cartel). Sebagai informasi, kartel merupakan persetujuan formal dari dua atau lebih penjual dalam pasar yang bersifat oligopoli (didominasi oleh beberapa supplier). Dalam persetujuan tersebut, anggota kartel menjalankan kesepakatan atas harga, kuantitas produk yang dipasarkan, alokasi konsumen, hingga pembagian keuntungan (www.stats.oecd.org).
Adapun tujuan OPEC seperti yang tercantum dalam statuta organisasi merupakan:
Apabila dilihat dari kontribusinya, negara-negara OPEC mengendalikan kurang lebih 75% cadangan persediaan minyak mentah dunia dan 40% produksi minyak mentah. dengan cara global, OPEC setidaknya menguasai sekitar 55% pangsa pasar minyak mentah. Ini sekaligus menunjukkan pengaruh OPEC dalam menentukan harga melalui kuota produksi minyak mentah.
Sementara itu, untuk menjaga stabilitas harga minyak mentah dunia, OPEC mempunyai beberapa mekanisme, diantaranya: dengan cara sukarela mengurangi produksi minyak mentah atau melonjakkan persediaan minyak mentah di pasaran saat terjadi lonjakan kebutuhan.
Dalam perjalanannya, OPEC menghadapi beberapa tantangan, bagus internal ataupun eksternal.
Konflik Irak-Iran 1980-1988.
Konflik ini tidak berhubungan langsung dengan keberadaan OPEC. Ada beberapa pemicu timbulnya perang Irak-Iran, mulai dari ideologi, hegemoni wilayah, situasi geopolitik kawasan, serta faktor ekonomi. Salah satu penyebab terjadinya perang Irak-Iran merupakan perebutan jalur dagang di Semenanjung Arab (Shatt al-Arab waterway). Jalur ini menjadi sengketa Sebab merupakan wiilayah strategis yang menjadi pintu awal lalu lintas perdagangan menuju Eropa dan kawasan sekitarnya (Mearsheimer, J as well as Walt, S, An Unnecessary War, Foreign Policy, January-February 2003).
Invasi Irak atas Kuwait (Perang Teluk) di 1990-1991.
Meningkatnya tensi antara Irak dengan Kuwait salah satunya karena bangkrutnya Irak setelah perang panjang melawan Iran. Perang tersebut menyisakan utang yang wajib ditanggung Irak, salah satunya kepada Kuwait. di saat itu Irak menginginkan supaya utang dianggap lunas, namun keinginan tersebut ditolak oleh Kuwait.
Selain itu, Irak menuduh Kuwait memainkan kuota minyak di OPEC, sehingga mengakibatkan anjloknya harga minyak mentah dunia. Oleh Irak, hal ini dianggap merugikan Sebab mengurangi keuntungan yang diperoleh dari penjualan. Atas alasan-alasan tersebut, Irak meng’invasi Kuwait (Keesing’s Record of World Events, Iraqi Invasion of Kuwait-International Response, Vol. 36, August 1990).
Embargo Uni Eropa dan dunia internasional atas impor minyak dari Iran, 2012.
Peristiwa ini sebenarnya tidak berkaitan dengan cara langsung dengan OPEC, namun mengingat Iran merupakan salah satu supplier minyak mentah terbesar dunia, maka dampaknya menjadi signifikan. di prinsipnya embargo ini diberlakukan atas ujicoba senjata nuklir yang dikembangkan Iran.
Hal tersebut dianggap berbahaya dari segi keamanan dan politik kawasan Timur Tengah; dengan Perkataan lain, pengembangan senjata nuklir oleh Iran menjadi ancaman untuk negara-negara lain. Adapun menurut salah satu sumber berita, kerugian yang dialami Iran karena embargo tersebut kurang lebih senilai US$ 133 juta per hari (www.bloomberg.com, Iran Loses $133 Million a Day on Embargo, Buoying Obama, August 02, 2012).
Isu global warming dan perubahan iklim.
Persoalan pemanasan global dan perubahan iklim hingga dengan saat ini termasuk dalam isu internasional, salah satunya menyangkut dampak penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar (industri, transportasi) yang berpotensi merusak lingkungan dan kehidupan manusia dalam jangka panjang. Mengenai isu pemanasan global telah dibahas dalam artikel Bilamana Bumi Meleleh: hakikat dan dampak global warming.
Selain beberapa tantangan diatas, penelitian-penelitian yang terus dikembangkan dalam rangka menemukan sumber energi alternatif sebagai pengganti minyak bumi diperkirakan akan Bisa mempengaruhi kebutuhan minyak mentah di pasar internasional di waktu-waktu mendatang.
Demi melihat masih besarnya ketergantungan negara-negara di sumberdaya minyak bumi, maka kehadiran the Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan tetap dibutuhkan; meskipun dalam perjalanannya, OPEC menghadapi berbagai persoalan, bagus internal ataupun eksternal.
Terlebih lagi apabila melihat bahwa kebutuhan minyak bumi terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut data, kebutuhan minyak mentah (crude oil) di 2016 diperkirakan berada diangka 94.2 juta barrel per hari, meningkat sebesar 1.2 juta barrel dari tahun sebelumnya (OPEC, Monthly Oil Market Report, 10 February 2016).
Sebagai catatan, beberapa tahun terakhir harga minyak mentah bergejolak tidak menentu, mulai dari kenaikan harga yang mencapai angka diatas US$ 100 per barrel (www.money.cnn.com, Oil prices surge above $106, gasoline tops $ 3.50, September 29, 2014), hingga penurunan harga yang drastis dibawah US$ 30 per barrel (www.bloomberg.com, Crude Falls Below $30 a Barrel for initially in 12 Years, January 13, 2016).
Gejolak harga minyak tersebut diatas di kenyataannya sangat berpengaruh terhadap stabilitas makroekonomi negara-negara di dunia. Hal ini menjadi indikator penting yang menunjukkan besarnya peran minyak dalam menentukan laju perekonomian.
Dalam kaitannya dengan minyak bumi, artikel ini akan mengulas mengenai salah satu organisasi multinasional yang terdiri dari negara-negara pengekspor minyak, yakni the Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC).
OPEC dibentuk di September 1960 saat gelaran Baghdad Conference, di Irak. Lima negara pendiri organisasi ini merupakan Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela. setelah itu beberapa negara lain bergabung sebagai anggota, yakni Qatar, Indonesia, Libya, Uni Emirat Arab, Algeria, Angola, Ekuador (dalam status suspended), dan Nigeria (www.opec.org).
Latar belakang berdirinya OPEC didahului oleh pernyataan Presiden Amerika Serikat saat itu, Dwight Eisenhower yang hendak membatasi kuota impor minyak mentah dari Venezuela dan Timur Tengah, serta mengutamakan industri minyak dari Kanada dan Meksiko. Keputusan inilah yang setelah itu mendasari keinginan negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Venezuela membentuk aliansi kerjasama yang setelah itu dikenal dengan nama OPEC.
Maksud awal pendirian OPEC merupakan untuk menjaga stabilitas harga minyak mentah dunia dengan Tips membatasi jumlah minyak mentah yang beredar di pasaran. Sebab negara anggota OPEC merupakan supplier minyak mentah, maka Bisa dikatakan bahwa organisasi ini menerapkan sistem kartel (cartel). Sebagai informasi, kartel merupakan persetujuan formal dari dua atau lebih penjual dalam pasar yang bersifat oligopoli (didominasi oleh beberapa supplier). Dalam persetujuan tersebut, anggota kartel menjalankan kesepakatan atas harga, kuantitas produk yang dipasarkan, alokasi konsumen, hingga pembagian keuntungan (www.stats.oecd.org).
Adapun tujuan OPEC seperti yang tercantum dalam statuta organisasi merupakan:
- untuk mengkoordinasikan dan menyeragamkan kebijakan mengenai minyak dari masing-masing negara anggota, serta untuk menentukan metode terbaik dalam melindungi kepentingan negara anggota, bagus dengan cara individu ataupun dengan cara bersama-sama.
- untuk mengupayakan stabilitas harga minyak mentah dunia di pasar internasional melalui penanganan fluktuasi harga.
- untuk menghasilkan manfaat ekonomi untuk negara produsen, ketersediaan minyak untuk negara konsumen, serta keuntungan yang adil untuk para investor di sektor industri perminyakan.
Apabila dilihat dari kontribusinya, negara-negara OPEC mengendalikan kurang lebih 75% cadangan persediaan minyak mentah dunia dan 40% produksi minyak mentah. dengan cara global, OPEC setidaknya menguasai sekitar 55% pangsa pasar minyak mentah. Ini sekaligus menunjukkan pengaruh OPEC dalam menentukan harga melalui kuota produksi minyak mentah.
Sementara itu, untuk menjaga stabilitas harga minyak mentah dunia, OPEC mempunyai beberapa mekanisme, diantaranya: dengan cara sukarela mengurangi produksi minyak mentah atau melonjakkan persediaan minyak mentah di pasaran saat terjadi lonjakan kebutuhan.
Dalam perjalanannya, OPEC menghadapi beberapa tantangan, bagus internal ataupun eksternal.
Konflik Irak-Iran 1980-1988.
Konflik ini tidak berhubungan langsung dengan keberadaan OPEC. Ada beberapa pemicu timbulnya perang Irak-Iran, mulai dari ideologi, hegemoni wilayah, situasi geopolitik kawasan, serta faktor ekonomi. Salah satu penyebab terjadinya perang Irak-Iran merupakan perebutan jalur dagang di Semenanjung Arab (Shatt al-Arab waterway). Jalur ini menjadi sengketa Sebab merupakan wiilayah strategis yang menjadi pintu awal lalu lintas perdagangan menuju Eropa dan kawasan sekitarnya (Mearsheimer, J as well as Walt, S, An Unnecessary War, Foreign Policy, January-February 2003).
Invasi Irak atas Kuwait (Perang Teluk) di 1990-1991.
Meningkatnya tensi antara Irak dengan Kuwait salah satunya karena bangkrutnya Irak setelah perang panjang melawan Iran. Perang tersebut menyisakan utang yang wajib ditanggung Irak, salah satunya kepada Kuwait. di saat itu Irak menginginkan supaya utang dianggap lunas, namun keinginan tersebut ditolak oleh Kuwait.
Selain itu, Irak menuduh Kuwait memainkan kuota minyak di OPEC, sehingga mengakibatkan anjloknya harga minyak mentah dunia. Oleh Irak, hal ini dianggap merugikan Sebab mengurangi keuntungan yang diperoleh dari penjualan. Atas alasan-alasan tersebut, Irak meng’invasi Kuwait (Keesing’s Record of World Events, Iraqi Invasion of Kuwait-International Response, Vol. 36, August 1990).
Embargo Uni Eropa dan dunia internasional atas impor minyak dari Iran, 2012.
Peristiwa ini sebenarnya tidak berkaitan dengan cara langsung dengan OPEC, namun mengingat Iran merupakan salah satu supplier minyak mentah terbesar dunia, maka dampaknya menjadi signifikan. di prinsipnya embargo ini diberlakukan atas ujicoba senjata nuklir yang dikembangkan Iran.
Hal tersebut dianggap berbahaya dari segi keamanan dan politik kawasan Timur Tengah; dengan Perkataan lain, pengembangan senjata nuklir oleh Iran menjadi ancaman untuk negara-negara lain. Adapun menurut salah satu sumber berita, kerugian yang dialami Iran karena embargo tersebut kurang lebih senilai US$ 133 juta per hari (www.bloomberg.com, Iran Loses $133 Million a Day on Embargo, Buoying Obama, August 02, 2012).
Isu global warming dan perubahan iklim.
Persoalan pemanasan global dan perubahan iklim hingga dengan saat ini termasuk dalam isu internasional, salah satunya menyangkut dampak penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar (industri, transportasi) yang berpotensi merusak lingkungan dan kehidupan manusia dalam jangka panjang. Mengenai isu pemanasan global telah dibahas dalam artikel Bilamana Bumi Meleleh: hakikat dan dampak global warming.
Selain beberapa tantangan diatas, penelitian-penelitian yang terus dikembangkan dalam rangka menemukan sumber energi alternatif sebagai pengganti minyak bumi diperkirakan akan Bisa mempengaruhi kebutuhan minyak mentah di pasar internasional di waktu-waktu mendatang.
Demi melihat masih besarnya ketergantungan negara-negara di sumberdaya minyak bumi, maka kehadiran the Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) akan tetap dibutuhkan; meskipun dalam perjalanannya, OPEC menghadapi berbagai persoalan, bagus internal ataupun eksternal.
0 Response to "Mengenal the Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), penggali ladang minyak dunia Yang Wajib Kita Ketahui"
Posting Komentar