Konsep dan Masalah Pembangunan Infrastruktur Yang wajib Kita Tau

Hal Fundamental mengenai materi Konsep dan Masalah Pembangunan Infrastruktur, bila setiap masyarakat negara wajib mempunyai kemampuan pemahaman seputar pembahasan ekonomi, hal ini erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi di rumahtangga, masyarakat dan negara itu sendiri, maka belajar ekonomi memang wajib di galakkan sejak dini, sejak masih mengenal bangku pendidikan. wajib dicatat bahwa gaji lulusan ekonomi termasuk yang tertinggi dari disiplin apapun. Ekonomi mengajarkan bagaimana membuat keputusan yang tepat. Ini mengajarkan kita bagaimana Tips membuat pilihan, yang sangat penting dalam bisnis.

Konsep dan Masalah Pembangunan Infrastruktur

Infrastruktur merupakan salah satu modal penting untuk pembangunan ekonomi. Terhambatnya pembangunan infrastruktur berakibat negatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi. di artikel ini akan dibahas mengenai konsep pembangunan infrastruktur (infrastructure development) beserta isu-isu yang terkait didalamnya.

Konsep dan Masalah Pembangunan Infrastruktur
dengan cara etimologi, Perkataan ‘infrastructure’ terdiri dari Perkataan ‘infra’ yang berarti dibawah atau didalam, dan ‘structure’ yang bermakna suatu metode atau Tips bagaimana suatu entitas/bangunan disusun atau diorganisir.

Jadi apabila diterapkan dalam konsep ekonomi, Bisa dimaknai bahwa infrastruktur merupakan elemen-elemen yang menjadi pondasi atau kerangka entitas/bangunan. Elemen tersebut Bisa berwujud fasilitas, peralatan, serta jasa yang memungkinkan berjalannya pembangunan.

Sementara Singer mengungkapkan bahwa infrastruktur merupakan investasi yang tidak dengan cara langsung bersifat produktif, namun berfungsi sebagai media untuk mempercepat proses pembangunan (Singer, HW, Development Projects as Part of National Development Programme, 1951).

Disamping itu, pembangunan infrastruktur juga merupakan salah satu tujuan yang tercantum dalam agenda the Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-9, yakni membanguan infrastruktur yang andal, mempromosikan industrialisasi yang terbuka dan berkelanjutan, serta melonjakkan inovasi. Adapun beberapa targetnya antara lain:
  • membangun infrastruktur yang berkualitas dan berkesinambungan, sehingga mampu mendukung pembangunan ekonomi dan manusia.
  • melonjakkan akses untuk usaha berskala kecil dalam memperoleh dana/modal dan jasa finansial lainnya, khususnya di negara berkembang.
  • melonjakkan infrastruktur dan industri yang inovatif supaya bertahan dalam jangka panjang, serta mengupayakan teknologi yang ramah lingkungan.

Lebih lanjut, infrastruktur mempengaruhi produktivitas dan output melalui mekanisme langsung ataupun tak langsung. Dalam mekanisme langsung, infrastruktur melonjakkan produktivitas sumberdaya, sehingga dengan cara otomatis melonjakkan jumlah output yang diproduksi.

Sementara dalam mekanisme tidak langsung, infrastruktur berpotensi mengurangi biaya transaksi dan biaya lain (transportasi, pemeliharaan produk), sehingga mendorong produksi menjadi lebih efisien dan cepat hingga ke pasar/konsumen. saat produksi menjadi lebih efisien, maka akan berdampak positif terhadap efektivitas tenaga kerja. Selain itu, saat biaya transportasi menjadi lebih murah, maka akan semakin besar pula kemungkinan peningkatan produktivitas yang dihasilkan.

Dalam salah satu laporannya, the entire world Bank mencatat bahwa sejak 1990, terdapat lebih dari US$ 2.5 trilliun di investasikan di proyek infrastruktur swasta di seluruh dunia. Investasi tersebut antara lain berupa investasi di telekomunikasi, listrik, dan jalan raya, sebagai pondasi proses industrialisasi, inovasi, dan peningkatan produktivitas.

Namun demikian tidak semua masyarakat menikmati hasil pembangunan infrastruktur. Masyarakat daerah miskin masih kesulitan memperoleh akses menuju wilayah yang lebih maju. Dengan Perkataan lain, pembangunan masih terkonsentrasi di perkotaan sebagai sentra industri dan perdagangan (World Bank, World Development Indicators 2016).

Sebagai contoh, di negara-negara Afrika terdapat lebih dari 25% populasi penduduk belum menikmati akses listrik, sekitar 70% penduduk tidak memperoleh akses penghubung antar wilayah, tak kurang dari 800 juta jiwa tidak memperoleh akses ke sumber air bersih, serta lebih dari 2 milliar orang kekurangan akses di kesehatan dan sanitasi yang layak.

Masalahnya, negara berkembang dan negara miskin cenderung tidak mempunyai kecukupan sumberdaya modal yang Bisa dimanfaatkan untuk pembangunan infrastruktur, sehinggga sangat bergantung di dana bantuan internasional, misalnya melalui pinjaman Bank Dunia atau melalui skema Official Development Assistance/ODA (Dethier, J, along with also Alexander Moore, Infrastructure in developing countries: An overview of some economic issues, ZEF-Discussion Papers on Development Policy No. 165, April, 2012).

Selain bantuan Forum internasional, tidak sedikit pula pembangunan infrastruktur yang melibatkan partisipasi pihak swasta (private sector). Infrastruktur yang dibiayai oleh sektor swasta biasanya lebih efisien dan menghasilkan lebih banyak keuntungan. Namun begitu, infrastruktur yang dikerjakan pihak swasta biasanya juga lebih mahal daripada bila dibiayai pemerintah.

Persoalannya, apabila infrastruktur dikerjakan oleh pemerintah, tidak jarang terjadi penyimpangan (distorsi) di sumberdaya finansial yang digunakan. Bukan rahasia lagi bahwa proyek-proyek yang dikerjakan oleh pemerintah sering dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan publik untuk memperkaya diri sendiri, akibatnya Bisa mereduksi kualitas infrastruktur yang dihasilkan.

di intinya, investasi semestinya ditujukan dalam kerangka mewujudkan sustainable infrastructure. Sustainble infrastructure merupakan infrastruktur yang mampu menjawab permasalahan jangka panjang, mencakup aspek sosial, ekonomi, serta lingkungan.

Dari aspek sosial, sustainable infrastructure semestinya berupa infrastruktur yang terbuka untuk publik dan mengutamakan penghormatan di hak asasi manusia. Infrastruktur ini wajib Bisa diakses dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, terutama kaum miskin, serta mampu berperan dalam upaya pengentasan kemiskinan dan peningkatan taraf hidup kaum marginal.

Sementara dari aspek ekonomi, sustainable infrastructure wajib mampu bertahan dalam jangka panjang, dalam arti tidak membebani keuangan pemerintah untuk ongkos pemeliharaan, sehingga dana yang ada Bisa dimanfaatkan untuk kepentingan publik lainnya.

Terakhir, dari aspek lingkungan, sustainable infrastructure wajib menghasilkan infrastruktur yang ramah lingkungan, rendah emisi gas buang, serta efisien dalam pemanfaatan sumberdaya energi (Bhattacharya, A, Jeremy Oppenheim, along with also Nicholas Stern, Driving Sustainable Development Through Better Infrastructure: Key Elements of A Transformation Program, Global Economy & Development, Working Paper 91, July, 2015).

Referensi lebih lanjut mengenai pembangunan infrastruktur Bisa diperoleh di buku Sustainable Urban along with also Regional Infrastructure Development: Technologies, Applications, along with also Management, by Tan Yigitcanlar, 2010.

Sebagai Epilog, tidak Bisa dipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur menjadi salah satu penentu berjalannya roda perekonomian dan pembangunan suatu negara, sehingga menjadi sangat penting untuk menyadari faktor-faktor yang mendukung dan menghambat pembangunan tersebut.

0 Response to "Konsep dan Masalah Pembangunan Infrastruktur Yang wajib Kita Tau"

Posting Komentar